shalat idul fitri dan idul adha (led')


.




Shalat Ied'

A. Pengertian Shalat Idul Fitri & Idul Adha

Shalat idul fitri adalah shalat 2 rakaat yang dikerjakan pada hari raya idul fitri, yaitu setiap tanggal 1 Syawal.

Shalat idul adha adalah shalat 2 rakaat yang dikerjakan pada hari raya idul adha, yaitu setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Hukum kedua shalat 2 hari raya ini (Shalat Ied adalah Sunnat Muakkad, yaitu sunat yang sangat dianjurkan.

Waktu pelaksanaannya adalah mulai sejak matahari terbit sampai condong kebarat.

Pada Shalat tidak di sunnahkan adzan maupun iqamah, untuk memulai shalat id, bilal cukup mengucapkan “ASSHOLAATU JAAMIAH” yang artinya “marilah kita kerjakan shalat berjamaah”


B. Sunnah Pada Waktu Hari Raya

Hal-hal sunnah yang dilakukan pada saat hari raya adalah :

1. Mandi, Berhias diri, berpakaian yang sebaik-baiknya dan memakai wangi-wangian Niat mandi hari raya adalah sebagai berikut :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى سُنَّةً ِللهِ تَعَالٰى.
2. Berangkat pagi-pagi, kecuali bagi imam disunahkan berangkat ketika shalat hendak dilaksanakan.

3. Makan sebelum berangkat shalat pada hari raya idul fitri, sedangkan pada hari raya idul adha disunatkan tidak makan apa-apa sebelum berangkat shalat

4. Jalan yang dilewati pada saat berangkat dan pulang shalat hendaknya berlainan

5. Memperbanyak Melantunkan Takbir (Takbiran)

Idul Fitri : Melantunkan takbir dimulai sejak terbenamnya matahari pada akhir ramadhan sampai dilaksanakannya shalat ied

Idul Adha : Melantunkan Takbir dimulai sejak shubuh hari arafah tanggal 9 dzulhijjah sampai waktu ashar hari tasyriq yang berakhir pada tanggal 13 dzulhijjah, dan disunatkan bertakbir pada setiap selesai habis shalat fardhu (Takbir yang disunahkan pada setiap selesai shalat disebut takbir muqayyad. Sedangkan Takbir yang disunahkan tidak pada setiap shalat disebut takbir mursal.) Bacaan Takbir (Takbiran) Yang Lengkap adalah sebagi berikut :
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللهُ، وَاللهُ اَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كبيراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهْ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ.
6. Tahniah (ungkapan suka cita) atas datangnya hari raya disertai

dengan berjabat tangan. Seperti lafadh:
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْك
7. Menjawab ucapan suka cita (tahni’ah) dengan bacaan:
تَقَبَّلَ اللهُ مِنْكُمْ، أَحْيَاكُمُ اللهُ ِلأَمْثَالِهِ، كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ


D. Cara Menjalankan Shalat Ied (Shalat Idul Fitri dan Idul Adha)

Teknis Pelaksanaan Shalat dan Khutbah Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha adalah sebagai berikut:/

1. Ketika imam sampai di masjid, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya shalat, yakni dengan lafadh:
صَلُّوْا سُنَّةً لِعِيْدِ اْلفِطْرِ / اْلأَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ.
2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai takbiratul ihram. Niatnya adalah: Niat shalat idul fitri jika bertindak sebagai imam :
أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّهِ تَعَالَي
Bacaannya: Ushalli sunnatal-li'iidil-fithri rak'ataini imaaman lillaahi ta'aalaa

Artinya: " Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat jadi imam karena Allah Ta'ala. "

Niat shalat idul adha jika bertindak sebagai imam :
أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيْدِ الأَضْحَي رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّهِ تَعَالَي
Bacaannya: Ushalli sunnatal-li'iidil-adha rak'ataini imaaman lillaahi ta'aalaa

Artinya: " Aku niat shalat sunah Idul Adha dua rakaat jadi imam karena Allah Ta'ala. "

Niat shalat idul fitri jika bertindak sebagai makmum :
أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَي
Bacaannya: Ushalli sunnatal-li'iidil-fithri rak'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: " Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat jadi ma'mum karena Allah Ta'ala. "

Niat shalat idul adha sebagai makmum :
أُصَلِّي سُنَّةَ لِعِيْدِ الأَضْحَي رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَي
Bacaannya: Ushalli sunnatal-li'iidil-adha rak'ataini ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: " Aku niat shalat sunah Idul Adha dua rakaat jadi ma'mum karena Allah Ta'ala. "
3. Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan membaca do’a iftitah, kemudian melakukan takbir sebanyak tujuh kali pada raka’at pertama, dan lima kali pada raka’at kedua. Lalu, membaca tasbih di sela-sela takbir:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Bacaannya: Subhaanallaah wal-hamdu lillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar

Artinya: " Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar. "

4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca ta’awwudz, surat Al Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti surat Qaf atau Al A’la pada raka’at pertama, dan surat Al Qamar atau surat Al Ghasyiyah pada raka’at kedua.

5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya khutbah, disusul dengan membaca shalawat sambil menyerahkan tongkat. Redaksinya semisal:
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، إِعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذاَ، يَوْمُ عِيْدِ الْفِطْرِ / اْلأَضْحٰى، وَيَوْمُ السُّرُوْرِ، وَيَوْمُ الْمَغْفُوْر، يَوْمُ أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، إِذَا صَعِدَ الْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِ، أَنْصِتُوْا أَثَابَكُمُ اللهُ، وَاسْمَعُوْا أَجَارَكُمُ اللهُ، وَأَطِيْعُوْا رَحِمَكُمُ اللهُ. اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ، اللّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah.

7. Kemudian muraqi membaca do’a:
اَللّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْـلاَمَ، مِنَ الْمُسْـلِمِيْنَ وَالْمُسْـلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنِ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَيَسِّرْهُمْ عَلىٰ إِقَامَةِ الدِّيْنِ، وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، وَيَاخَيْرَ النَّاصِرِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
9. Lalu, muraqi membaca takbir sebanyak tiga kali:
اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أََكْبَرْ، لآَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَ ِللهِ الْحَمْد 3 ×
10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak, disusul muraqi membaca shalawat:
اَللّـٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

klau agan ngerasa terbantu, dapat manfaat, ada yg salah dari post saya silahkan di komentar ya, gunakan kata-kata yg sopan OK