shalat sunah tarawih


A. Pengertian Shalat Tarawih

adalah shalat malam yang dikerjakan pada bulan ramadhan, shalat tarawih hukumnya sunnat muakkad, dapat dilaksanakan secara munfarid ( sendiri ) atau secara berjamaah.


Shalat tarawih dilakukan sesudah shalat isya’ sampai waktu fajar. Bilangan rakaat dalam pelaksanaan shalat tarawih 8 hingga 20 rakaat. Istidlal tentang shalat tarawih berdasarkan Hadits sahih riwayat Bukhari & Muslim (muttafaq alaih)
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa menegakkan ramadhan ( shalat tarawih ) dalam keadaan beriman dan mengharap balasan dari Allah SWT, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.


B. Sejarah Shalat Tarawih

Pada suatu malam di bulan Ramadan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam keluar menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu datanglah beberapa sahabat dan bermakmum di belakang beliau. Ketika Shubuh tiba, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal tersebut. Pada malam selanjutnya, jumlah jamaah semakin bertambah daripada sebelumnya. Demikianlah seterusnya hingga tiga malam berturut-turut.


Pada malam keempat, masjid menjadi sesak dan tak mampu menampung seluruh jamaah. Namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam baru keluar untuk menunaikan shalat Shubuh. Selepas itu beliau berkhutbah, “Saya telah mengetahui kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan atas kalian sehingga kalian tidak mampu melakukannya.”


Akhirnya shalat malam di bulan Ramadhan dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Kondisi seperti itu berlanjut hingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wafat. Demikian pula pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan awal kekhalifahan Umar bin Khattab. Baru kemudian pada tahun ke-4 Hijriah, Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dariy sebagai imamnya. Khalifah Umar lalu berkata, “Sebaik-baik bid’ah adalah ini.”


Imam Abu Yusuf pernah bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang shalat tarawih dan apa yang diperbuat oleh Khalifah Umar. Imam Abu Hanifah menjawab, “Tarawih itu sunnah muakkadah (ditekankan). Umar tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau bukan seorang pembuat bid’ah. Beliau tak pernah memerintahkan sesuatu kecuali berdasarkan dalil dari dirinya dan sesuai dengan masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Umar telah menghidupkan sunnah ini lalu mengumpulkan orang-orang pada Ubay bin Kaab lalu menunaikan shalat itu secara berjamaah, sementara jumlah para sahabat sangat melimpah, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, dan tak satu pun yang mengingkari hal itu. Bahkan mereka semua sepakat dan memerintahkan hal yang sama.”


C. Bacaan Niat Shalat Tarawih

Niat shalat tarawih untuk imam:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَََََعَالَى
USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL-QIBLATI IMAAMAN LIL - LAAHI TA'ALAA

Artinya: Aku niat Shalat sunnat arawih dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta’ala


Niat shalat tarawih untuk makmum:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَََََعَالَى
USHALLI SUNNATAT TARAAWIIHI RAK'ATAINI MUSTAQBILAL-QIBLATI MA'MUUMAN LIL - LAAHI TA'ALAA

Artinya: Aku niat Shalat sunnat tarawih dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta’ala

D. Cara Melaksanakan Shalat Tarawih

Shalat tarawih dilaksanakan tiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. setelah selesai, /shalat tarawih/ diakhiri dengan shalat witir sekurang kurangnya satu rakaat, akan tetapi pada umumnya dikerjakan tiga rakaat dengan 2 salam dan boleh juga dikerjakan tiga rakaat dan diakhiri satu salam.

Setelah shalat isya membaca :
سُبْحَانَ المَلِكُ المَعْبُوْدْ, سُبْحَانَ المَلِكُ الْمَوْجُوْدِ, سُبْحَانَ الْمَلِكُ اْلحَيُّ الَّذِى لَايَنَامُ وَلَا يَمُوْتُ وَلَايَفُوْتُ اَبَدًا, سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكةُ وَالرُّوْحُ, سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُلِلهِ وَلاَ اِلَهَ اِلَّااللهِ وَاللهُ اَكْبَرْ, وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ العَظِيْمِ
Bacaannya:

SUBBAANAL MALIKIL MA'BUUDI, SUBHAANAL MALIKIL MAUJUUDI, SUBHAANAL MALIKIL HAYYIL LADZII LAAYANAAMU WALAA YAMUTU WALAA YAFUUTU ABADAN SUBBUUHUN, QUDDUSUN RABBUNAA WA RABBUL MALAAIKATI WARRUUHI, SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA ILAAHA - ILLALLAAHU WALLAAHU AKBARU, WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA A BILLAAHIL 'ALIYYIL 'AZHIIMI.

Artinya : " Mahasuci Tuhan yang memiliki (alam) dan yang disembah, Maha suci Allah yang - memiliki (alam) lagi Ada, Maha suci Allah yang memiliki lagi Maha Hidup dan tiada mati (selama – lamanya) dan tiada hilang selama – lamanya. Mahasuci Maha Quddus, Tuhan - kami dan Tuhan semua malaikat dan ruh, Maha suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya upaya, dan tiada kekuat - an kecuali dengan Allah, Tuhan yang Maha Tinggi lagi Agung"


Sehabis itu bilal membaca shalawat
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَذُخْرِنَا وَمَوْلاَنَامُحَمَّدْ
Bacaannya:

ALLAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINAA WANABIYINAA WAHABIIBINAA - WASYAFII-'INAA WADZUHRINAA WAMAULAANA MUHAMMADIN.

Artinya : ''Ya Allah, karunianilah kesejahteraan atas junjungan kita, Nabi kita, kekasih kita, - dan yang mensyafaatkan kta (kelak) dan pertaruhan kita dan pemimpin kita Nabi - Muhammad''

Kemudian ajakan memulai shalat tarawih berbunyi :
اَلصَّلاَةُ التَّرَاوِيْحُ رَحِمَكُمُ اللهِ
Bacaannya:

ASH SHALAATUT TARAAWIIHI RAHIMAKUMULLAAHU.

Artinya : ''Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat kepada kamu - sekalian''

Setelah pada dua rakaat kedua shalat tarawih mengucapkan :
فَـضْلاً مِنَ اللهِ وَ نِعُـمَةً وَمَـغْـفِرَةً وَرَحْمَةً لاَ ِالهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ المُلْكُ و لَهُ الحَمْدُ، يُحْيِـيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَي كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ,
Bacaannya:

FADHLAN MINALLAAHI WANI'MATAN WAMAGhFIRATAN WARAHMATAN. LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU LAHUL-MULKU WA LAHUL-HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA A'LAA KULLI SYAI'IN QADIIR.

Artinya : ''Kemurahan Allah dan nikmatNya dan ampunan serta rahmatNya semoga dilimpah kan kepada kita, tidak ada Tuhan melainkan Allah, Ia Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya segala kekuasaan dan bagiNya segala puji, Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatuNya Maha Kuasa''

Selesai salam pada rakaat keempat shalat tarawih membaca
اَلْبَدْرُالْمُنِيْرِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ صَلُّوْاعَلَيْهِ
Bacaannya:

ALBADRUL MUNIIRU SAYYIDUNAA MUHAMMADUN SHALLU 'ALAIHI.

Artinya : ''Bulan purnama yang bersinar seminar, junjungan kita Nabi Muhammad, bershalawatlah kamu semua atasnya ''

Selesai salam pada rakaat 6 shalat tarawih membaca :
فَضْلاً مِنَ اللهِ ……….الح
''FADL-LAM MINAL- LAHI WANI 'MAH ............... '', sampai akhirnya seperti tersebut diatas. Kemudian diteruskan dengan salam seperti tersebut diatas

Selesai salam pada rakaat 8 shalat tarawih membaca :
سُبْحَانَ المَلِكُ الْقُدُّوسْ
''Subhaanal malikil quddus ................ '', sampai akhirnya, dan diteruskan dengan shalawat seperti tersebut diatas.

lalu membaca :
اَلْخَلِيْفَةُ الأُوْلَى اَمِيْرُالْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَااَبُوْبَكْرٍالصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaannya:

ALKHALIIFATUL UULAA AMIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRI - NISH SHIDDIQ'

Dan jama'ah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU

Selesai salam rakaat 12 mengucapkan :
اَلْخَلِيْفَةُ الثَانِيَةُ اَمِيْرُالْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَاعُمَرُابْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaannya:

ALKHALIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMA- ANABNI 'AFFAAN.

Artinya : ''Khalifah yang ketiga, amirul mukminin penghulu kami Usman bin Affaan''.

Dan jama'ah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.

Selanjutnya pembacaan dalam shalat tarawih dan tiap-tiap selesai rakaat ke -4, ke 8, ke 12, ke 16, dan ke 20 membaca :
سبحان الملك المعبود ….الخ
''Subhaanal malikil ma'buud s/d akhir- nya bersama, kemudian shalawat – shalawat seperti tersebut diatas dipimpin oleh bilal - dan dijawab oleh jama'ah.

Pada rakaat 6, 10, 14 dan 18 shalat tarawih hendaknya membaca :
فضلامن الله … الخ
''FADL-LAM MINALLAAHI WANI'MAH s/d akhirnya. Pada rakaat 16 shalat tarawih setelah salam mengucapkan :
اَلْخَلِيْفَةُ الثَّالِثَةُ اَمِيْرُالْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَاعُثْمَانُ ابْنُ عَفَّانُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaannya:

ALKHALIFATUTS TSAALITSATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMA- ANABNI 'AFFAAN.

Artinya : ''Khalifah yang ketiga, amirul mukminin penghulu kami Usman bin Affaan''.

Dan jama'ah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.

Kemudian pada rakaat ke 20 mengucapkan :
اَلْخَلِيْفَةُ الرَّابِعَةُ اَمِيْرُالْمُؤْمِنِيْنَ سَيِّدِنَاعَلِيُّ ابْنُ اَبِى طَالِبِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Bacaannya: ALKHALIFATUR RAABI'ATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'ALIYYIBNI - ABII THAALIB.

Artinya : ''Khalifah yang ke empat amirul mukminin penghulu kami Ali Ibnu Abi Thalib''.

Dan jama'ah menjawab : RADLIYALLAAHU 'ANHU.



E. Surat Yang Dibaca Pada Saat Shalat Tarawih

1. Malam Tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan

Setiap rakaat pertama dibaca 1 surat dari surat-surat berikut secara berurutan yaitu :

1. At-Takaatsur
2. Al-Ashr
3. Al-Fiil
4. Quraisy
5. Al-Maa;uun
6. Al-Kautsar
7. Al-Kaafiruun
8. An-Nashr
9. Al-Lahab

Sedangkan setiap rakaat yang kedua membaca surat Al-Ikhlas

2. Malam Pertengahan Sampai Akhir Ramadhan

Setiap Rakaat pertama membaca surat Al-qadr
Sedangkan Setiap rakaat Kedua dibaca 1 surat dari surat-surat berikut secara berurutan yaitu :

1. At-Takaatsur
2. Al-Ashr
3. Al-Fiil
4. Quraisy
5. Al-Maa;uun
6. Al-Kautsar
7. Al-Kaafiruun
8. An-Nashr
9. Al-Lahab


Catatan : Bacaan surah diatas hukumnya adalah sunnah


F. Do'a Setelah Shalat Tarawih

اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلَمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Bacaannya:

ALLAAHUMMAJ'ALNAA BIL ILMAANI KAAMILIINA, WALIFARAA-IDLIKA MU- ADDIINA, WA 'ZAKAATI FAA'ILINA, WALIMAA 'INDAKA THAALIBIINA WALI' - AFWIKA RAAJIINA, WABIL HUDAA MUTAMASSIKIINA, WA'ANIL LAGHWI MU' - RIDLIINA, WAFIDDUN-YAA ZAAHIDIINA, WAFIL AAKHIRATI RAAGHIBIINA, - WABILQADLAA-I RAADLINA, WABIN NA'MAA-I SYAAKIRIINA, WA'ALAL BA - LAA -I SHAABIRIINA WATAHTA LIWAA-I SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHALL - ALLAAHUNA, WA'ALALHAUDLI WAARIDIINA, WAFIL JANNATI DAAKHILIINA - WA-'ALAA SARIIRATIL KARAAMATI QA'IDIIN, WABIHUURIN 'IININ MUTAZAW- WIJIINA, WAMIN SUNDUSIN WA ISTABRAQIN WADIIBAAJIN MUTALABBISIINA, WAMIN THA'AAMIL JANNATI AKILIINA, WAMIN LABANIN WA-ABAARIIQA WA- KA'SIN MIN MA'IININ MA'ALLAADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM MINANNABIYYI - NA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA-I WASH SHAABIRIINA WAHASUNA - ULAAIKA RAFIIQAA, DZAALIKAL FADL-LU MINAL LAAHI WAKAFAA BILLAA - HI 'ALIIMA, WAL HAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN.

Artinya : ''Ya Allah, jadikanlah kami (orang – orang) yang imannya sempurna, dapat menu - naikan segala fardlu, menjaga shalatnya, menunaikan zakat, menuntut / mencari segala - kebaikan disisiMu, mengharap keampunanMu, senantiasa memegang teguh petunjuk - petunjukMu, terlepas / terhindar dari segala penyelewengan dan zuhud didunia dan men- cintai amal untuk bekal diakherat dan tabah (sabar) menerimah cobaan, mensyukuri se - gala ni'matMu, dan semoga nanti pada hari kiamat kami dalam satu barisan di bawah na- ungan panji – panji junjungan kita Nabi Muhammad saw dan melalui telaga yang sejuk, - masuk didalam sorga, terhindar dari api neraka dan duduk ditahta kehormatan, didam - pingi oleh bidadari sorga, dan mengenakan baju – baju kebesaran dari sutera memwar - nai – warnai, menikmakti santapan sorga yang lezat, minum susu dan madu yang suci - bersih dalam gelas – gelas dan kendi – kendi yang tak kering – keringnya, bersama – sa - ma dengan orang – orang yang telah Engkau beri nikmat pada mereka dari golongan pa - ra nabi, shiddiqin dan orang – orang yang shahid serta orang – orang shaleh. Dan baik - sekali mereka menjadi teman – teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allaah Yang - Maha Mengetahui. Dan segala puji bagi Allaah, Tuhan seru sekalian alam''.


G. Manfaat Dan Keutamaan Shalat Tarawih



dikutip dari kitab Durratun Nasihin, berikut ini adalah keutamaan dan hikmah shalat Tarawih :


1. Malam ke 01 :

Siapa yang shalat Tarawih pada malam pertama dihapus dosa seorang Mu’min seperti ketika ia di lahirkan.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni/.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

2. Malam ke 02 :
Shalat Tarawih pada malam kedua di ampuni dosa dirinya dan kedua orang tuanya, jika keduanya Mu’min.

3. Malam ke 03 :
Malaikat berseru dari ‘Arsy ” Telah diangkat amal dan dosanya yang telah lalu dan di ampuni oleh Allah SWT.

4. Malam ke 04 :
Baginya mendapat pahala, seperti pahala membaca Kitab Taurat, Zabur, Injil dan AlQur-an.

5. Malam ke 05 :
Allah SWT memberinya pahala seperti pahala Sholat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjid Aqsho.

6. Malam ke 06 :
Allah SWT memberinya pahala Thawaf di Baitul Makmur dan di mintakan ampun baginya oleh setiap batu benda.

7. Malam ke 07 :
Seumpama pahala yang di peroleh nabi Musa A.S dan penolong dari kejahatan Fir’aun dan Hamman.

8. Malam ke 08 :
Allah SWT memberikannya pahala seperti pahala apa yang diberikan kepada Nabi Ibrohim AS.

9. Malam ke 09 :
Seumpama pahala Ibadah nabi Muhammad SAW.

10. Malam ke 10 :
Allah SWT memberinya Rizki dan kebaikan di dunia dan akhirat.

11. Malam ke 11 :
Apabila Ia meninggal dunia, seperti dilahirkan dari Ibunya.

12. Malam ke 12 :
Ia datang pada hari kiamat kelak dengan wajah berseri-seri seperti bulan purnama.

13. Malam ke 13 :
Ia datang pada hari kiamat, selamat dari kejahatan (kejelekan).

14. Malam ke 14 :
Malaikat pada menyaksikan bahwa sesungguhnya orang tersebut telah Sholat Tarawih maka pada hari kiamat kelak Allah SWT

tidak akan menghisabnya. 15. Malam ke 15 :
Para malaikat bersholawat kepadanya dan menjaga di ‘Arsy dan kursi.

16. Malam ke 16 :
Allah SWT mencatat baginya akan di bebaskan dari api neraka dan masuk surga.

17. Malam ke 17 :
Diberikannya pahala seperti pahala para nabi.

18. Malam ke 18 :
Satu Malaikat berseru : ” Hai Hamba Allah bahwasanya Allah SWT telah meridhoi kamu dan ke dua orang tuamu.

19. Malam ke 19 :
Allah SWT akan mengangkat ke surga firdaus.

20. Malam ke 20 :
Allah SWT memberikan pahala para Syuhada dan orang-orang Sholeh.

21. Malam ke 21 :
Allah SWT membuatkan baginya sebuah istana di surga dari cahaya.

22. Malam ke 22 :
Pada hari kiamat nanti, selamat dari kesulitan dan kesusahan.

23. Malam ke 23 :
Allah SWT membangunkan baginya sebuah kota di surga. Malam ke

24. Malam ke 24 :
Dua puluh empat (24) permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT.

25. Malam ke 25 :
Allah SWT mengangkatnya dari siksaan kubur.

26. Malam ke 26 :
Allah SWT mengangkatnya baginya pahala empat puluh tahun (40 thn).

27. Malam ke 27 :
Ia akan melewti jembatan Shirotul Mustaqim pada hari kiamat kelak seperti kilat menyambar.

28. Malam ke 28 :
Allah SWT mengangkat baginya seribu (1000) derajat di surga.

29. Malam ke 29 :
Allah SWT memberikan pahala seribu (1000) haji yang makbul.

30. Malam ke 30 :
Allah SWT berfirman : Hai Hambaku, makanlah buah-buahan di dalam surga dan mandilah engkau dengan air Salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, Aku tuhanmu dan engkau hamba-Ku.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

klau agan ngerasa terbantu, dapat manfaat, ada yg salah dari post saya silahkan di komentar ya, gunakan kata-kata yg sopan OK